Quantcast
Channel: People – Female Daily
Viewing all articles
Browse latest Browse all 387

Pendapat Dokter Mengenai Membesarkan Payudara dengan Filler

$
0
0

SHEET MASK UNTUK PAYUDARA 3

Seperti biasa, kegiatan saya sebelum tidur adalah scrolling Instagram feed atau story. Saat lagi scrolling-scrolling, saya menemukan satu re-post story dari seseorang, sayangnya saya lupa siapa yang share waktu itu. Postingan-nya berisi mengenai kasus seorang perempuan yang payudaranya rusak, karena habis treatment filler!

Sebenarnya penggunaan filler di tubuh sudah biasa ya. Namun filler pada umumnya disuntikan pada bagian wajah, untuk menambah volume, misalnya bikin hidung mancung, bibir lebih besar dan pipi yang lebih kencang. Tapi saya nggak pernah dengar nih, soal menggunakan filler untuk membesarkan payudara. Setahu saya, cara membesarkan payudara, hanya dengan menggunakan implant atau fat transfer.

Baca juga: Apakah Suntik Payudara Aman Dilakukan?

Karena penasaran, walaupun sudah ngantuk banget, saya jadinya kepo dan buka-buka akun @korban_zaskiabeauty, dan langsung pening seketika. Di akun ini, ada seseorang yang cerita pengalamannya melakukan filler payudara disebuah "klinik kecantikan". Ternyata setelah dirinya melakukan filler payudara, beberapa waktu kemudian ia merasa demam dan payudaranya sakit. Semakin lama, payudaranya membengkak dan juga lebam. Begitu dibawa ke dokter, ternyata terjadi infeksi dari suntikan filler ini.

Saya pun penasaran sebenarnya, kenapa suntik filler di payudara bisa sampai seperti ini? Apa yang membedakan suntik filler di wajah dan bagian tubuh lainnya. Dibanding saya pusing sendiri, saya langsung menghubungi dr.Arini Widodo, SpKK.

Berikut perbandingan anatomi payudara dan kulit wajah

 

Menurut dokter Arini, hal ini terjadi karena payudara memiliki berbagai komponen di dalamnya, sehingga  penyuntikan filler pada payudara memiliki risiko tinggi. Ada area-area yang berbahaya bila diinjeksi filler, seperti ductus/kelenjar susu dan pembuluh darah yang memberikan suplai darah ke sana. Umumnya filler pada wajah diletakan pada area subkutan (lapisan lemak) atau di bawah SMAS. Akan tetapi pada payudara anatomi agak berbeda. Melihat dari struktur tersebut, sulit sekali untuk memastikan filler stay di area tersebut, mengingat jaringan area ini lebih longgar. Ditambah lagi, penggunaan filler untuk menaikan volume payudara memerlukan jumlah yang banyak, sehingga punya risiko tersendiri.

Maka dari itu, penyuntikan filler pada area payudara bisa bengkak dan infeksi, apalagi kalau filler ini masuk kedalam ductus atau kelenjar susu. Atau yang parah, kalau filler masuk ke dalam pembuluh darah. Efeknya bisa menyebabkan kematian jaringan setempat, sehingga membuat daerah tersebut menjadi luka, ulkus dan lain-lain."

Lalu apakah artinya filler nggak bisa dipakai dibagian tubuh lainnya? Nah, dokter Arini, menjelaskan kalau filler itu banyak jenisnya, yang biasanya dipakai adalah filler dengan jenis HA atau hyaluronic acid filler. Filler ini fungsinya hanya untuk membentuk satu bagian tubuh, makanya biasanya digunakan pada area wajah. Tapi ada jenis filler lain yang merupakan biostimulator filler(menstimulasi kolagen) yang sudah diencerkan, kemudian bisa digunakan pada area tubuh lain, untuk mengatasi selulit, stretch mark, leher, dan lain-lain.

Namun jumlah cc filler yang dipakai juga nggak bisa langsung banyak-banyak. dr. Arini mengatakan kalau biasanya penggunaan filler di suatu tempat, harusnya nggak lebih dari 1 cc. Tapi balik lagi melihat area yang ingin disuntikan seberapa besar? Beda area, maka beda juga ukura penggunaannya. Penentu berapa cc yang dipakai juga tergantung dengan produk yang digunakan, kadang bisa lebih sedikit atau ya lebih banyak.

"Namun sebaiknya menyuntikan filler tidak terlalu banyak setiap sesi, sesuai kebutuhan. Kalau nanti dirasa perlu, baru di tambahkan di sesi selanjutnya, untuk mengurangi risiko dan mengingat filler juga bersifat menarik air," imbuh dr.Arini.

Lalu kalau terlanjur filler, harus gimana ya?

"Apabila menggunakan filler dengan basis hyaluronic acid, dapat di-dissolve dengan menggunakan obat yang dinamakan hyaluronidase.  Hyaluronidase adalah enzim yang dapat memecah hyaluronic acid. Tapi cara ini hanya bisa dilakukan bila dikerjakan sesegera mungkin, setelah penyuntikan filler pertama, dan sebelum terjadinya kematian jaringan dan lain-lain," ujar dr.Arini.

Gimana, setelah membaca penjelasan suntik filler payudara dari dr.Arini di atas? Masih mau nekat suntik filler untuk membesarkan payudara? Saya rasa nggak ya? Toh, kalaupun mau membesarkan payudara secara alami bisa kok, dengan berolahraga, atau ya paling aman adalah operasi saja.

The post Pendapat Dokter Mengenai Membesarkan Payudara dengan Filler appeared first on Female Daily.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 387

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>